Menurut John L. Ward
dan Craig E. Arnoff, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila
terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan
perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family
Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit
ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan
perusahaan. Contohnya yaitu Wallmart, jenis Industri: Barang konsumsi, Negara:
Amerika Serikat, Kapitalisasi Pasar: US$ 241 miliar, pemegang Keluarga: Walton.
Keluarga Walton memiliki sekitar setengah dari Walmart melalui Walton
Enterprises, menurut data Thomson Reuters. 50 persen saham cukup berharga untuk
menempatkan lima ahli waris antara orang-orang terkaya di dunia. Rob dan Jim Walton duduk di dewan direksi,
dan bersama dengan adiknya Alice dan adik ipar Christy, masing-masing memiliki
kekayaan bersih sekitar US$ 35 miliar.
Keuntungan
family business
Keuntungan datang dari
hubungan kekeluargaan yang kuat, anggota –anggota keluarga tertarik pada bisnis
karena ikatan keluarga.Memulai dari usaha kecil bersama keluarga – dengan
suami, anak, atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang unik.
Di sisi lain, ini juga
sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak
semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi keamanan generasi
selanjutnya.Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah
adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi
pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota
keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan permasalahan
lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari
banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam
masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman
yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja
sama, dan pengalaman negatif bersama-sama.
Kendala-Kendala
dalam Menjalankan Bisnis Keluarga
Dari masalah-masalah
yang sering muncul dalam bisnis keluarga, terutama masalah profesionalisme, akhirnya
muncul mitos, “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan
generasi ketiga menghancurkan”. Dan, masalah kepemimpinan dalam perusahaan
keluarga, masalah konflik yang sering terjadi dalam bisnis keluarga, suksesi,
kompetensi, dan budaya dalam perusahaan keluarga sebagai tawaran paradigma baru
dalam bisnis keluarga. Semua ini tidak lain sebagai counter attack terhadap
mitos: “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi
ketiga menghancurkan”.
Pengertian
Franchise
Waralaba hanyalah
sebuah metode untuk mengembangkan usaha dan mendistribusikan barang dan jasa
melalui hubungan lisensi. Dalam waralaba, franchisor (orang atau perusahaan
yang memberikan lisensi kepada pihak ketiga untuk budidaya bisnis di bawah
tanda mereka) tidak hanya menentukan produk dan jasa yang akan ditawarkan oleh
franchisee (orang atau perusahaan yang diberikan lisensi untuk melakukan bisnis
dengan merek dagang dan perdagangan nama oleh franchisor), tetapi juga
menyediakan mereka dengan sistem operasi, merek dan dukungan.
Keuntungan
Franchise
Ada banyak keuntungan
untuk berinvestasi di waralaba, dan ada juga kelemahan. Manfaat diakui secara
luas untuk membeli franchise termasuk operasi bisnis siap pakai. Sebuah
waralaba datang dengan formula bisnis built-in termasuk produk, jasa, bahkan
seragam karyawan dan mapan pengakuan merek seperti yang dari McDonald.
Tergantung pada waralaba, perusahaan franchisor mungkin menawarkan dukungan
dalam pelatihan dan perencanaan keuangan, atau bahkan dengan pemasok yang telah
disetujui. Apakah ini ada jaminan formula untuk sukses?
Kerugian
Franchise
Kerugian meliputi biaya
start-up yang berat serta biaya royalti yang sedang berlangsung. Untuk
mengambil contoh McDonald lanjut, jumlah total perkiraan uang itu biaya untuk
memulai waralaba McDonald berkisar dari $ 500.000 untuk $ 1,6 juta. Waralaba,
menurut definisi, memiliki biaya berkelanjutan untuk perusahaan waralaba dalam
bentuk persentase dari penjualan atau pendapatan. Persentase ini dapat berkisar
4-8%. kelemahan lainnya termasuk kurangnya kontrol wilayah atau kreativitas
dengan bisnis Anda sendiri, serta kelangkaan penting dari pilihan pembiayaan
dari waralaba. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi semua bisnis, seperti
lokasi yang buruk atau manajemen, juga kemungkinan.
Saran
Menurut saya bisnis
keluarga lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis franchise, dikarenakan
dapat mengembangkan usaha nya sendiri tanpa persetujuan orang lain atau
franchisor dalam franchise. Dan bisnis keluarga lebih cepat mengatasi masalah
dengan cara pertemuan keluarga. Akan tetapi bisnis keluarga lebih menimbulkan
resiko yang lebih besar dibanding bisnis franchise dikarenakan belum adanya
evaluasi oleh pihak lain. Sesuai dengan motto high risk, high gain “tingginya
resiko sebanding dengan tingginya yang akan dihasilkan asalkan ada 4 prinsip
manajemen yaitu planning, organizing, actualing dan controling”. Untuk usaha
yang lebih dan dapat dikembangkan maka bisnis keluarga yang lebih dapat
digunakan dibandingkan dengan bisnis franchise
Referensi