Sabtu, 17 September 2016

FAMILY BUSINESS VS FRANCHISE




Pengertian Bisnis Keluarga
Menurut John L. Ward dan Craig E. Arnoff, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan. Contohnya yaitu Wallmart, jenis Industri: Barang konsumsi, Negara: Amerika Serikat, Kapitalisasi Pasar: US$ 241 miliar, pemegang Keluarga: Walton. Keluarga Walton memiliki sekitar setengah dari Walmart melalui Walton Enterprises, menurut data Thomson Reuters. 50 persen saham cukup berharga untuk menempatkan lima ahli waris antara orang-orang terkaya di dunia.  Rob dan Jim Walton duduk di dewan direksi, dan bersama dengan adiknya Alice dan adik ipar Christy, masing-masing memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 35 miliar.
Keuntungan family business
Keuntungan datang dari hubungan kekeluargaan yang kuat, anggota –anggota keluarga tertarik pada bisnis karena ikatan keluarga.Memulai dari usaha kecil bersama keluarga – dengan suami, anak, atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang unik.
Di sisi lain, ini juga sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi keamanan generasi selanjutnya.Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama.
Kendala-Kendala dalam Menjalankan Bisnis Keluarga
Dari masalah-masalah yang sering muncul dalam bisnis keluarga, terutama masalah profesionalisme, akhirnya muncul mitos, “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”. Dan, masalah kepemimpinan dalam perusahaan keluarga, masalah konflik yang sering terjadi dalam bisnis keluarga, suksesi, kompetensi, dan budaya dalam perusahaan keluarga sebagai tawaran paradigma baru dalam bisnis keluarga. Semua ini tidak lain sebagai counter attack terhadap mitos: “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”.
Pengertian Franchise
Waralaba hanyalah sebuah metode untuk mengembangkan usaha dan mendistribusikan barang dan jasa melalui hubungan lisensi. Dalam waralaba, franchisor (orang atau perusahaan yang memberikan lisensi kepada pihak ketiga untuk budidaya bisnis di bawah tanda mereka) tidak hanya menentukan produk dan jasa yang akan ditawarkan oleh franchisee (orang atau perusahaan yang diberikan lisensi untuk melakukan bisnis dengan merek dagang dan perdagangan nama oleh franchisor), tetapi juga menyediakan mereka dengan sistem operasi, merek dan dukungan.
Keuntungan Franchise
Ada banyak keuntungan untuk berinvestasi di waralaba, dan ada juga kelemahan. Manfaat diakui secara luas untuk membeli franchise termasuk operasi bisnis siap pakai. Sebuah waralaba datang dengan formula bisnis built-in termasuk produk, jasa, bahkan seragam karyawan dan mapan pengakuan merek seperti yang dari McDonald. Tergantung pada waralaba, perusahaan franchisor mungkin menawarkan dukungan dalam pelatihan dan perencanaan keuangan, atau bahkan dengan pemasok yang telah disetujui. Apakah ini ada jaminan formula untuk sukses?
Kerugian Franchise
Kerugian meliputi biaya start-up yang berat serta biaya royalti yang sedang berlangsung. Untuk mengambil contoh McDonald lanjut, jumlah total perkiraan uang itu biaya untuk memulai waralaba McDonald berkisar dari $ 500.000 untuk $ 1,6 juta. Waralaba, menurut definisi, memiliki biaya berkelanjutan untuk perusahaan waralaba dalam bentuk persentase dari penjualan atau pendapatan. Persentase ini dapat berkisar 4-8%. kelemahan lainnya termasuk kurangnya kontrol wilayah atau kreativitas dengan bisnis Anda sendiri, serta kelangkaan penting dari pilihan pembiayaan dari waralaba. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi semua bisnis, seperti lokasi yang buruk atau manajemen, juga kemungkinan.
Saran
Menurut saya bisnis keluarga lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis franchise, dikarenakan dapat mengembangkan usaha nya sendiri tanpa persetujuan orang lain atau franchisor dalam franchise. Dan bisnis keluarga lebih cepat mengatasi masalah dengan cara pertemuan keluarga. Akan tetapi bisnis keluarga lebih menimbulkan resiko yang lebih besar dibanding bisnis franchise dikarenakan belum adanya evaluasi oleh pihak lain. Sesuai dengan motto high risk, high gain “tingginya resiko sebanding dengan tingginya yang akan dihasilkan asalkan ada 4 prinsip manajemen yaitu planning, organizing, actualing dan controling”. Untuk usaha yang lebih dan dapat dikembangkan maka bisnis keluarga yang lebih dapat digunakan dibandingkan dengan bisnis franchise

Referensi


Kamis, 15 September 2016

STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN BIAYA PRODUKSI YANG TINGGI



Perubahan lingkungan internal dan external  berpengaruh besar terhadap keberlangsungan suatu organisasi. Fenomena ini terjadi  di Indonesia pada saat ini dimana pengaruh lingkungan internal  seperti kenaikan harga-harga input produksi telah memicu beberapa organisasi mengalami perlambatan di dalam pertumbuhannya. Demikian pula dengan pengaruh lingkungan eksternal seperti nilai tukar rupiah yang terus melemah serta kebijakan APBN yang terlalu ketat turut memicu pelemahan pertumbuhan suatu organisasi. Menghadapi hal tersebut suatu organisasi dirasa perlu  dapat menyusun goals (sasarannya)nya dengan baik.
Untuk menyusun goals yang baik serta strategi yang mengikutinya maka perlu manager secara mendetail menguraikan beberapa factor yang penting dalam perusahaan. Dalam ilmu manajemen untuk pengelolaan berbasis efisien dan efektif maka diperlukan prinsip POAC
P : Planing (perencanaan di semua langkah)
O : Organizing (Pembagian unit kerja)
A : Actualing (pelaksanaan kerja berdasarkan rencana kerja yang telah diatur dalam strategi yang telah direncanakan)
C : Controling (Evaluasi disemua lini)
Ke empat prinsip ini saling mempengaruhi untuk proses kerja perusahaan. Ke empat prinsip ini juga perlu dijabarkan kembali dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi sasaran
Setidaknya tuliskan 3 sasaran belajar anda. Sasaran ini harus berada di bawah kendali anda dan ditulis serinci mungkin.
2. Penetapan prioritas
Selanjutnya perlu dibuat peringkat dari sasaran yang telah ditentukan dan ditulis. Kemudian berikan peringkat 1 (satu) bagi sasaran yang dianggap paling penting. 2 untuk yang berikutnya penting, 3 untuk sasaran yang paling dianggap kurang penting diantara ketiga sasaran tersebut.
3. Pertimbangan waktu
Kelompkoan sasaran kedalam tiga kelompok berdasarkan waktu, yaitu kelompok sasaran untuk jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek
4. Pembagian sasaran kedalam langkah-langkah kegiatan
Bagi sasaran anda ke dalam rincian langkah yang mendekatkan kepada sasaran.
5. Penelaahan kemajuan
Perlu diciptakan proses penelaahan hasil kerja. Evaluasi dapat dilakukan secara harian atau mingguan. Kegiatan ini akan bermanfaat untuk menelaah masih berapa jauh anda dari sasaran yang anda tetapkan.
6. Perbaikan Sasaran (bila diperlukan)
Fleksibilitas adalah kunci dalam menetapkan sasaran. Bersiaplah memperbaiki sasaran bila ditekan oleh waktu.
Sehingga dalam permasalahan biaya produksi yang meningkat, maka manager dapat melakukan manajemen biaya untuk mengurangi biaya yang tinggi yang dapat mengakibatkan harga barang yang diproduksi dapat meningkat. Harga produk yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan konsumen enggan untuk membeli kembali. Manajemen biaya merupakan salah satu planning manager agar perusahaan dapat mengeluarkan produk dengan harga standar setelah terjadi kenaikan biaya produksi.  Salah satu strategi manajemen biaya adalah subtitusi biaya. Subtitusi baiaya merupakan salah satu rencana kerja atau actualing yang dilakukan oleh bagian finance dengan divisi yang terkait (organizing)
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa.  Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.    Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
b.    Bahan-bahan pembantu atau penolong
c.    Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d.   Penyusutan peralatan produksi.
e.    Uang modal, sewa.
f.    Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g.    Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h.    Pajak
Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka devinisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumberdaya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber-sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternative kesempatan penggunaannya yang terbaik (walter,1991).

Subtitusi biaya dapat dilakukan jika biaya produksi meningkat. Salah satu subtitusi biaya adalah menekan biaya lain seperti pemasaran dimana biaya pemasaran dapat ditekan jika produk sudah dikenal dikonsumen. Penekanan biaya pemasaran juga perlu ditinjau kembali(controlling) setelah kurun waktu tertentu untuk mengetahui pengaruh biaya pemasaran terhadap jumlah konsumen dan jumlah produk yang terjual. Evaluasi penekanan biaya pemasaran akan menghasilkan perencanaan ke depan terkait manajemen biaya yang telah dilakukan.